19.7.10

Emas.... oh Emas

Emas, logam kuning berharga ekonomis sangat tinggi membuatnya jadi idola. Sifatnya yang lunak dan mudah ditempa menjadi alasan mengapa logam ini sering di jadikan perhiasan.


Banyak cara untuk mendapatkan butiran-butiran emas mulai dari cara tradisional dengan mengaya pasir yang diperkirakan mengandung butiran emas, sampai penambangan massal oleh perusahaan besar seperti Freeport yang beroperasi di tanah Papua.

Artikel ini akan membahas sedikit tentang penambangan semi-tradisional yang sekarang menjadi banyak pilihan penambang-penambang emas tradisional karena merupakan cara yg lebih efektif dan relatif lebih cepat bila di bandingkan dengan cara tradisional.


Dimulai dari jalan setapak menuju perbukitan yang merupakan lahan milik warga lokal yang memang dari dulu banyak dikenal mengandung butiran-butiran pasir emas.


Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju seberang sungai melalui jembatan kayu yang lumayan serem mengingat kayunya secara visual sudah mulai lapuk dimakan usia, dan juga berayun lumayan kencang jika dilewati.


Perjalanan kemudian berlajut melewati areal perbukitan dan bekas-bekas penambangan yang sudah ditutup kembali menggunakan buangan material/bebatuan dari sisa penambangan yang sekarang sedang di lakukan.



Kira-kira 10 menit kemudian areal penambangan si logam kuning terlihat dengan beberapa orang penambang yang terhitung masih mempunyai hubungan keluarga tengah bersiap-siap memulai aktivitas mereka. Ikatan kekeluargaan diantara penambang memang dipertahankan dengan maksud saling berbagi rejeki supaya bisa mengurangi kesenjangan diantara kerabat sekaligus mengurangi resiko lahan jatuh ketangan orang lain.
Pembagian tugas berdasarkan pada usia para penambang, yang berusia relatif muda bertugas aktif dalam lubang galian. Sedangkan yang berusia relatif tua mempunyai 2 tugas, yaitu sebagai pengawas lokasi sekitar lubang galian untuk memastikan keamanan para penambang, hal ini dikarenakan galian tambang tradisional sangat rawan longsor. Dan yang kedua sebagai pengumpul butiran pasir hasil saringan.

Penambangan dilakukan secara bertahap dari satu titik ke titik yang lain dengan cara membuat lubang sekitar 8X8 meter dengan kedalaman yang bervariasi sampai ditemukannya tanah berpasir.

Kemudian tanah/pasir ini di sedot menggunakan pompa air menuju kotak papan yg sudah dilapisi karpet guna menyaring butiran-butiran Emas. Dikarenakan berat jenis yang berbeda antara butiran pasir dan butiran emas, maka emas akan tertinggal di karpet sedangkan pasir akan larut bersama air yang mengalir.

Dan hasilnya adalah butiran-butiran kecil logam berharga ini bercampur sedikit pasir yang kemudian dipisahkan dan dilebur sebelum dijual kepada pengrajin perhiasan.
Hasil dari penjualan dibagi menjadi tiga kepada pemilik lahan, pemilik mesin dan sisanya dibagi rata antara para penambang. Besaran yang didapat tergantung dari banyak tidaknya Emas yang didapat, kadang banyak dan tak jarang sedikit.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Any feedback are welcome

Teman